MENGENAL PERALATAN INSTALASI LISTRIK



Jenis peralatan instalasi listrik memang sangat banyak jenisnya tidak salah jika kita juga perlu mengetahuinya terlebih untuk instalasi listrik rumah. Tentu kita tidak ingin menyerahkan urusan kelistrikan dirumah secara serampangan, dengan penggunaan komponen listrik yang tidak memenuhi standar. Akan lebih puas dan terasa lebih aman saat akan memberlanjakan komponen instalasi listrik rumah kita. beberapa yang penting untuk dikenali seputar komponen instalasi listrik diantaranya
  1. Merek dan jenisnya
  2. Kemampuan daya dan tegangan komponen
  3. Standarisasi komponen semisal SNI atau SPLN
Berikut ini daftar nama komponen dalam instalasi listrik beserta sedikit penjelasan mengenai fungsi dan keterangannya.

kWh Meter

kWh meter atau meteran listrik yang biasa kita jumpai ini merupakan perangkat yang disediakan oleh PLN saat seorang menjadi pelanggan dan pelanggan tidak diperkenankan untuk mengutak-atiknya termasuk menggantinya. Alat ini berfungsi untuk mengukur daya listrik yang digunakan dalam sebuah rumah atau bangunan apapun. Alat ini juga sekaligus berfungsi untuk membatasi dan memutus arus listrik ketika penggunaan listrik mengalami kelebihan dari batas yang ditentukan melalui circuit breaker (MCB). Batas pemakain daya listrik yang diperkenankan tergantung pada saat kita mulai berlangganan dan diimplementasikan oleh PLN dengan penggunaan MCB sebagai pembatasnya seperti 2A untuk daya 450, 4A untuk daya 900, 6A untuk daya 1300, 10A untuk daya 2200 dan seterusnya.
Pada saat ini pengunaan kWh meter mulai menerapkan model pulsa prabayar pada pemasangan baru, secara fungsi kedua model kWh tersebut sama saja, yang membedakan adalah modelnya dimana pada model prabayar terdapat fungsi pemutus arus otomatis ketika pulsa listrik habis.
Box MCB

Box mcb merupakan tempat instalasi MCB distribusi didalam rumah yang fungsinya untuk menguntrol penyaluran dan pembagian blok-blok listrik di dalam rumah. Didalam box MCB biasanya juga difungsikan sebagai penghubung untuk kabel arde (kabel pembumian) dan juga terminal kabel.
Alat pengaman (circuit Breaker)
Pada instalasi listrik pastinya kita jumpai penggunaan sekering atau pengaman yang berfungsi untuk memutus arus saat beban listrik berlebih ataupun terjadi hubungan pendek arus listrik (korsleting). Dalam model pengaman listrik ini kita mengenal 3 jenis alat pengaman yaitu:
Pengaman Lebur

Pengaman lebur atau Sekering sering kita jumpai pada instalasi listrik model lama dimana cara kerjanya yaitu kawat lebur yang berada didalam rumah sekering akan lebur putus ketika terjadi konsleting. Pada pemakaiannya sekering model ini dianggap kurang efisien karena sering kali mengalami putus ketika konslet dan mengharuskan kita mengganti dengan yang baru.
Pengaman Otomatis

Hampir sama dengan pengaman lebur dimana kita juga masih bisa menggunakan rumah sekering pengaman lebur dan bentuknya juga bisa dibilang hamper sama juga. Perbedaan mendasar sekering otomatis ini dengan sekering lebur adalah efisiensinya dimana ketika terjadi hubungan pendek atau kelebihan beban maka sekering ini akan melakukan pemutusan arus dengan membuka sirkuit otomatis ditandai dengan naiknya tombol besar pada kepala sekering. Untuk memfungsikannya kita tinggal menekan kembali tombol besar tersebut dan arus listrik dapat kembali terhubung.
MCB (Main Circuit Breaker)

MCB merupakan alat pengaman listrik yang sering kita jumpai akhir-akhir ini. Alat ini menggantikan penggunaan sekering lebur dan sekering otomatis pada instalasi listrik. Efisiensi MCB ini lebih baik dibandingkan pada sekering disamping nilai seninya etika diterapkan dalam bangunan dengan kombinasi box MCB. MCB juga tersedia dengan kapasitas daya yang beragam mulai dari 1A, 2A, hingga 50A tergantung daya dan beban listrik rumah.
Arde (Pembumian)

Arde ini biasa diletakkan pada box MCB yang memiliki fungsi untuk membuang listrik jika terjadi kebocoran. Orang biasa menyebutnya dengan grounding dimana prinsip kerjanya hampir sama dengan penangkal petir. Mungkin ada dari kita yang pernah tidak sengaja tersengat listrik yang lumayan besar (±50v) ketika memegang casing CPU computer pada posisi terhubung listrik itu adalah contoh kebocoran listrik pada instalasi yang tidak dilengkapi dengan arde.
Kabel

Kabel merupakan penghantar listrik dalam sebuah instalasi kelistrikan di rumah. Bahan kabel listrik sendiri pada umumnya terbuat dari tembaga namun ada juga yang terbuat dari alumunium, aldrey, dan lain-lain. Untuk pemilihan kabel usahakan yang telah terstandardisasi dengan tanda pengenal SNI atau SPLN. Mengenai jenis kabel beserta fungsinya pernah saya bahas di artikel Aneka Jenis Kabel dan Fungsinya, jadi untuk mengetahui jenis beserta fungsinya buka saja link tersebut.
Pipa Kabel

Pipa kabel atau pipa instalasi berfungsi sebagai isolator pada instalasi kabel listrik bangunan. Selain itu fungsi pipa ini juga untuk memudahkan penggantian kabel jika terjadi kerusakan mengingat instalasi listrik rumah biasanya dibuat dengan model tanam pada dinding ataupun lantai dak. Sesuaikan kebutuhan sambungan pipa untuk sambungan lurus ataupun persilangan dan sedapat mungkin aplikasikan t-dos pada setiap persilangan instalasi pipa.

Stop Kontak

Stop kontak merupakan salah satu komponen terakhir dalam instalasi listrik yang tersambung secara langsung dengan perlatan listrik seperti televise, radio, lemari es, dan lain-lain. Stop kontak pada perlatan listrik rumah tangga pada yang umumnya di fungsikan untuk menyuplai arus listrik yang tidak begitu besar seperti televise, lemari es, dan lain-lain biasa kita gunakan jenis stop kontak biasa, sedang untuk pemasangan untuk AC, pemanas air, dan sejenisnya yang memerlukan daya lebih besar dianjurkan menggunakan stop kontak khusus.
Untuk pilihan stop kontak ini bermacam-macam sehingga bisa disesuaikan dengan estetika pemasangannya untuk menambah penampilan artistik dibagian rumah.
Saklar

Saklar merupakan pemutus arus yang biasa dipasangkan dengan perangkat penerangan / lampu yang dipasang pada fitting lampu. Untuk model saklar lampu ini sangat bermacam-macam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan etetika ruangan rumah, namun secara garis besar ada 3 macam sakelar lampu yang bisa kita jumpai di pasaran yaitu :
  1. Sakelar tunggal berisi 1 sirkuit input dan 1 sirkuit output
  2. Sakelar majemuk/dobel berisi 1 sirkuit input dan 2 sirkuit output
  3. Sakelar Tukar / switch yang biasa digunakan pada hotel untuk menghidupkan lampu yang berbeda pada sakelar yang sama.
Demikian sedikit yang bisa disampaikan mengenai komponen-komponen dalam instalasi listrik. Semoga bermanfaat.