xxxxxx
|
Pintu Kamar Mandi adalah media untuk aktivitas keluar-masuk
ruangan kamar mandi. Bentuk desain pintu kamar mandi biasanya lebih sederhana
dibandingkan dengan jenis pintu lainnya, karena fungsinya sebagai ruang
penunjang. Biasanya desain pintu kamar mandi berupa pintu polos atau hanya
ditambah ventilasi pada bagian bawah pintu. Tujuannya untuk melancarkan aliran
udara dari kamar mandi. Selain itu, ada juga desain pintu kamar mandi
yang diberi variasi pada bagian atasnya (setinggi manusia), seperti variasi
panel dan mosaik kaca atau mosaik buatan dari bahan fiber. Pintu kamar mandi umumnya terbuat dari PVC atau dari
panel kayu yang dilapisi aluminium Oct bagian dalamnya. Syarat terpenting dari
bahan pintu kamar mandi adalah tahan air agar tidak cepat lapuk bila terkena
air.
Dimensi pintu kamar mandi biasanya
lebih kecil dari pintu lain, yakni 70 cm x 195 cm ditambah kusen. Dimensi yang
lebih kecil ini dimaksudkan untuk mengakomodasi luas kamar mandi yang terbatas.
Selain itu, aktivitas keluar masuk kamar mandi hanya dilakukan oleh satu orang
dan dimensi tersebut dirasa cukup memadai.
Pada
umumnya warna pintu kamar mandi berwarna
cerah seperti putih, biru muda, hijau, atau merah jambu. Hal ini dikarenakan
pintu kamar mandi pabrikan yang terbuat dari PVC relatif berwarna cerah,
sedangkan yang berwarna natural atau warna kayu ada juga yang terbuat dari
bahan PVC atau yang lebih umum dari bahan kayu solid seperti pintu lainnya.
Akan tetapi, dengan pelapis aluminium pada bagian dalamnya yang bertujuan untuk
mengurangi kerusakan akibat terkena air.
Mengenal Bahan Pintu Kamar Mandi
Sebelum memustuskan membeli pintu untuk Kamar Mandi, sebaiknya terlebih dahulu mengenal bahan yang sering dipergunakan, sehingga tidak salah dalam memilih. Pintu kamar mandi sering rusak karena terkena percikan air. Apalagi jika kamar mandi kita berukuran kecil misalkan hanya 1,5 m x 1 m. jika pintu kamar mandi sering terkena cipratan air, maka akibatnya pintu lebih cepat rusak. Untuk menghindari hal tersebut maka kita harus pandai pandai dalam memilih materialnya.
Pintu Kayu
Pintu kayu lebih rentan terhadap cipratan air. Sering terkena cipratan, pintu menjadi lembap, kemudian lapuk, dan hancur. Kerusakan biasanya berawal dari bagian bawah karena bagian ini yang paling sering dan lama terkena air. Kalau pintu sudah lapuk dan hancur, jalan termudah adalah mengganti daun pintu berikut kusennya dengan yang baru. Karena itu, pintu kayu kurang cocok untuk kamar mandi kecil. Jika ingin menggunakan pintu kayu, pasang pintu pada area yang jauh dari cipratan air. Boleh juga Anda melapisnya dengan bahan yang tahan air, seperti akrilik, fiber, atau aluminium, pada bagian dalam yang menghadap kamar mandi.
Pintu Aluminium
Aluminium merupakan material yang tahan air dan korosi. Sebagai pintu kamar mandi, ia berbentuk rakitan yang menyatu dengan kusennya. Sifat aluminium yang tahan air dan anti korosi memungkinkan material ini digunakan sebagai pintu kamar mandi. Namun aluminium bukan pilihan yang terbaik sebagai pintu kamar mandi. Aluminium lebih rentan terkena goresan dan penyok alias ringkih. Selain itu, pada saat proses buka dan tutup, lama kelamaan akan menimbulkan suara derit yang nyaring. Presisi pintu pun mudah berubah akibat engsel atau rivet lepas atau kendur.
Pintu uPVC
Mengenal Bahan Pintu Kamar Mandi
Sebelum memustuskan membeli pintu untuk Kamar Mandi, sebaiknya terlebih dahulu mengenal bahan yang sering dipergunakan, sehingga tidak salah dalam memilih. Pintu kamar mandi sering rusak karena terkena percikan air. Apalagi jika kamar mandi kita berukuran kecil misalkan hanya 1,5 m x 1 m. jika pintu kamar mandi sering terkena cipratan air, maka akibatnya pintu lebih cepat rusak. Untuk menghindari hal tersebut maka kita harus pandai pandai dalam memilih materialnya.
Pintu Kayu
Pintu kayu lebih rentan terhadap cipratan air. Sering terkena cipratan, pintu menjadi lembap, kemudian lapuk, dan hancur. Kerusakan biasanya berawal dari bagian bawah karena bagian ini yang paling sering dan lama terkena air. Kalau pintu sudah lapuk dan hancur, jalan termudah adalah mengganti daun pintu berikut kusennya dengan yang baru. Karena itu, pintu kayu kurang cocok untuk kamar mandi kecil. Jika ingin menggunakan pintu kayu, pasang pintu pada area yang jauh dari cipratan air. Boleh juga Anda melapisnya dengan bahan yang tahan air, seperti akrilik, fiber, atau aluminium, pada bagian dalam yang menghadap kamar mandi.
Pintu Aluminium
Aluminium merupakan material yang tahan air dan korosi. Sebagai pintu kamar mandi, ia berbentuk rakitan yang menyatu dengan kusennya. Sifat aluminium yang tahan air dan anti korosi memungkinkan material ini digunakan sebagai pintu kamar mandi. Namun aluminium bukan pilihan yang terbaik sebagai pintu kamar mandi. Aluminium lebih rentan terkena goresan dan penyok alias ringkih. Selain itu, pada saat proses buka dan tutup, lama kelamaan akan menimbulkan suara derit yang nyaring. Presisi pintu pun mudah berubah akibat engsel atau rivet lepas atau kendur.
Pintu Vynil
atau PVC
Vynil mirip
plastik atau PVC. Material ini tahan air, antikorosi, tidak berisik, dan
memiliki nilai artisitik lebih baik dari aluminium. Permukaannya pun bisa
dilapisi material lain, seperti takon aneka motif dan warna. Harga pintu dari
bahan vynil relatif rendah. Tidak memerlukan finishing, dan perawatannya pun
mudah. Pintu ini
menyatu antara daun pintu dengan kusennya. Sebagai pintu kamar mandi, bahan
vynil bisa sebagai alternatif pintu yang tahap air dan tahan korosi.
Pintu uPVC
Pintu uPVC Merupakan salah satu
produk pengembangan dari Kusen PVC. Kusen PVC biasanya digunakan hanya sebagai
material indoor karena PVC kurang kuat dan mudah patah. Namun berbeda halnya
dengan uPVC. Material yang merupakan singakatan dari Unplasticized Poly Vynil Chloride
adalah suatu material turunan plastik, yang sifat plastiknya diminimalisasi
sehingga bentuknya menjadi keras (berkurang kelenturannya), kuat dan kokoh.
Pintu uPVC memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan bahan pintu lain misalnya pintu uPVC tidak
memerlukan perawatan khusus, tidak korosi dan anti rayap, tahan cuaca, tidak
mengalami kembang dan susut (pemuaian), tidak menghantarkan panas dan dapat
mengurangi suara hingga 40 dB.